CERITA DARI LAPANGAN

Kebun Berdaya Sari Dewi

KB Sari Dewi

Kondisi kelompok Sari Dewi yang berada di Jalan Nangka Utara Gang Sari Dewi, sangat jauh dari ideal untuk mengembangkan kebun kelompok. Namun, karena semangat yang dimiliki para kelompok agar bisa menanam di telajakan rumahnya walaupun sangat sempit sekali, menjadi pemicu bagi kelompok untuk mulai bercocok tanam di areal terbatas yang mereka miliki. Beruntung, ada tuan tanah yang mau meminjamkan sebidang tanahnya ukuran sekitar 8 meter x 8 meter, maka dibuatlah demplot pembibitan dan tempat penanaman. Kebun Berdaya Sari Dewi pada tanggal 6 Juni 2020. Banyak dukungan dari berbagai pihak yang membuat semangat anggota kelompok bergerak bersama-sama memanfaatkan ruang-ruang kosong di sepanjang jalan maupun pojokan rumah-rumah masyarakat. Gerakan kecil tapi memperkuat rasa persaudaraan antar penghuni di Gang Sari Dewi Jalan Nangka Utara, Kelurahan Tonja – Denpasar Utara.

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengembangkan tanaman sayuran di seputaran Gang Sari Dewi. Mulai dari mengembangkan kebun di lahan yang tak terpakai, memanfaatkan pelaba pura, membuat para-para di atas sungai sebagai tempat penanaman, menanam dengan media planter bag untuk di rumah-rumah para anggota kelompok, dll. Sejak KB Sari Dewi mendapatkan bantuan dari Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar yang dimulai pada tahun anggaran 2021, di tahun 2022 KB Sari Dewi masih tetap mendapatkan dukungan pendampingan. Semangat para anggota semakin dipicu untuk dapat mengembangkan dampak usaha dari rumah bibit yang sudah didukung pembangunannya. Melihat keterbatasan kami akan akses lahan untuk penanaman, strategi kami adalah dengan mengembangkan rumah bibit untuk menghasilkan bibit berkualitas dan dijual kepada kebun-kebun yang membutuhkan bibit untuk penanaman. Sebagian hasil dari pembibitan juga diberikan bagi anggota kelompok secara cuma-cuma untuk tetap menghasilkan dari lahan mereka sendiri. Selain itu dengan mengolah produk pasca panen adalah pengembangan yang efektif dilakukan untuk meningkatkan nilai jual dan keuntungan bagi kelompok.
Image
Image
Image
Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dikembangkan oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2019, dan kini tahun 2022, dalam upaya memperluas penerima manfaat dan pemanfaatan lahan, kegiatan KRPL berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari atau disingkat P2L. Kegiatan P2L dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan/atau penanganan prioritas daerah rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan.
 
Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, dan/atau lahan yang ada di sekitar rumah/bangunan tempat tinggal/fasilitas publik, serta lingkungan lainnya dengan batas kepemilikan yang jelas seperti asrama, pondok pesantren, rusun, rumah ibadah dan lainnya.

Tujuan dan sasaran kegiatan P2L ada dua yaitu pertama untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman; yang kedua  untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar. Dalam rangka mencapai tujuan  tersebut, kegiatan P2L dilakukan melalui pendekatan pengembangan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), pemanfaatan sumberdaya lokal (local wisdom), pemberdayaan masyarakat (community engagement), dan berorientasi pemasaran (go to market).

Di akhir tahun 2022, Kelompok Kebun Berdaya Sari Dewi telah mengembangkan produk-produk pasca panen hasil kebun yang mereka kelola. Dengan mengangkat nilai gizi dari kebun organic yang mereka kembangkan, dapat menghasilkan keripik daun bayam brasil, nugget sayur dan bolu kukus kulit pisang. Dibantu oleh praktisi-praktisi pembuat olahan makanan dari berbagai pihak, termasuk pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar. Meningkatkan inspirasi bagi anggota kelompok dalam mengembangkan hasil panen yang mereka miliki.

Banyak hal yang telah didapat bagi kelompok selama tergabung dalam kegiatan P2L ini, terutama kepercayaan kelompok dalam mengembangkan kebun organic secara bersama-sama, pengetahuan, kekompakan kelompok, dll. Selama kegiatan berlangsung, tidak sedikit juga tantangan yang dihadapi, dengan jumlah anggota sekitar 32 orang, banyak hal yang telah dilalui kelompok dalam 2 tahun kegiatan ini. Namun, tantangan tersebut dapat dilalui dengan itikad semangat dan kebersamaan untuk saling membantu yang tetap mereka pupuk bersama. Di tengah kesibukan masyarakat urban dalam pemenuhan penghidupannya, saat ini kelompok digerakkan oleh para ibu-ibu atau istri-istri anggota. Semangat yang mereka bangun juga tidak kalah dengan para suaminya.

Pengembangan kebun dengan memanfaatkan telajakan yang mereka miliki, tentunya tidak dapat menghasilkan panen yang maksimal dibanding lahan pertanian yang luas. Namun, jenis tanaman yang dipilih paling tidak dapat membantu sedikit pengeluaran harian mereka untuk membeli kebutuhan pokok, dan pemilihan tanaman yang tidak membutuhkan perawatan intensif adalah strategi yang mereka lakukan, seperti: tanaman terong, cabe, bayam brasil, dll. Hasil kebun organic yang sehat akan menghasilkan pangan yang sehat bagi para anggota kelompok dan keluarganya, itulah harapan yang ingin dicapai oleh para anggota.
logo
Jl. Nangka Utara, Gg. Sari Indah No.4 Denpasar (80231)
[email protected]

About Us

Community Resilience

Follow Us:

Income Tax Planning

    View Service