CERITA DARI LAPANGAN

Tentang Kembali Berdaya

Sejarah Kembali Berdaya

Berawal dari Pandemi Covid-19 yang melanda dunia di tahun 2019, dan pemberlakuan pembatasan wilayah di Bali pada bulan Maret 2020. Di Kota Denpasar sejak mulai diberlakukan pembatasan, masyarakat kesulitan untuk mendapatkan bahan pangan segar, terutama sayuran. Karena pasokan dari desa ditutup sementara, pasar-pasar dibatasi pergerakannya. Ternyata, desa menghidupi kota memang terasa nyata hubungannya. Beberapa orang penggiat pemberdayaan masyarakat yang telah bekerja puluhan tahun di berbagai komunitas di Indonesia, dengan berbagai isu pemberdayaan maupun advokasi, mulai memikirkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana pandemic di perkotaan. Menerapkan model ketahanan pangan masyarakat perkotaan mulai dilakukan, Banjar Tegeh Sari Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, adalah awal tempat untuk menciptakan model tersebut. Penggalangan dana mulai dilakukan bersama-sama Alam Santi Design dan Kopernik di Bali, dicetuskan lah Kebun Berdaya sebagai gerakan ketahanan pangan masyarakat perkotaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Permaculture.
Diskusi perencanaan KB
Diskusi perencanaan KB
Pelatihan penanaman di planter bag untuk lahan sempit
Pelatihan penanaman di planter bag untuk lahan sempit
Pemanfaatan tembok sebagai tempat tanam
Pemanfaatan tembok sebagai tempat tanam
Kebun Berdaya (KB) membuat beberapa 4 percontohan kebun organic perkotaan menggunakan lahan yang tidak dikelola pemiliknya, lahan yang menjadi tempat pembuangan sampah ilegal kemudian dibersihkan menjadi kebun komunal bagi warga sekitar yang membutuhkan sayuran sehat.
Lahan terbengkalai tempat pembuangan sampah yang telah dibersihkan
Lahan terbengkalai tempat pembuangan sampah yang telah dibersihkan
Diubah menjadi kebun komunal
Diubah menjadi kebun komunal
Walikota Denpasar mengapresiasi gerakan KB
Walikota Denpasar mengapresiasi gerakan KB
Keterbatasan lahan masyarakat perkotaan bukan hambatan dalam penyediaan pangan bagi kebutuhan keluarga, melalui gerakan penanaman sayuran di planter bag 50 liter, sebanyak 1.242 orang telah memanfaatkan planter bag di pekarangan rumahnya. Bagi warga yang dekat dengan kebun komunal, dapat mengelola secara berkelompok dan mendapatkan manfaat dari hasil kebun organik. Pemanfaatan telajakan (sempadan) rumah, pinggir gang/jalan, lahan terbengkalai, sudut-sudut ruas gang/jalan, maupun tembok sebagai tempat untuk menanam. Di tahun 2021 – 2022 melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dari Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, memperkuat gerakan Kebun Berdaya lebih intensif, ikut terlibat/berbagi dengan sekitar 24 penggiat kebun lainnya di Kota Denpasar.
Kebun Berdaya
Kebun Berdaya
Instalasi seni kebun sebagai penarik minat warga perkotaan
Instalasi seni kebun sebagai penarik minat warga perkotaan
Kembali Berdaya
Kembali Berdaya
Pada tanggal 12 Agustus 2021 melalui notaris Paramita Rukmi, SH. dibentuklah Perkumpulan Bali Kembali Berdaya atau disingkat Kembali Berdaya (KB) yang berlokasi di Banjar Tegeh Sari, Desa Tonja - Denpasar, untuk memperkuat gerakan Kebun Berdaya dan memperluas kegiatan.
logo
Jl. Nangka Utara, Gg. Sari Indah No.4 Denpasar (80231)
[email protected]

About Us

Community Resilience

Follow Us:

Income Tax Planning

    View Service